Universitas Ternama
Setelah makan siang di depan lift..
Aria: Apakah makan siangmu menyenangkan?
Mingmen: Ya, saya makan dengan nikmat. Karena kemarin mengambil cuti sehari penuh dan terus tidur, kondisi tubuh saya sangat baik.
Aria: Tidur nyenyak membuatmu merasa baik dan pekerjaanmu juga berjalan lancar, kan?
Mingmen: Benar sekali.
Aria: Apakah kamu juga seperti itu saat sekolah dulu? Teman-teman yang pintar biasanya mengurangi waktu tidur untuk
belajar, kan?
Mingmen: Benar. Saya termasuk orang yang mudah mengantuk, jadi saya belajar sambil tidur nyenyak.
Aria: Ternyata begitu.. Saya juga sangat menekankan pentingnya tidur nyenyak kepada anak-anak saya.
Jika mereka bisa mengelola diri dengan baik seperti kamu, apakah itu bisa membantu mereka masuk universitas ternama?
Mingmen: Saya tidak yakin apakah masuk universitas ternama itu membuat bahagia. Saya memang belajar dan berhasil bekerja di perusahaan, tetapi
rasanya tingkat kebahagiaan saya rendah. Namun, saya juga takut untuk melepaskan semuanya dan mencoba hal baru.
Karena jika tidak melakukan kesalahan besar, setidaknya masa depan saya terjamin.
Sering kali saya melihat orang-orang yang tidak belajar dan hanya bermain-main, kemudian mencoba berbagai hal dan akhirnya berhasil.
Aria: Ya, memang jarang ada yang berhasil menjadi sukses besar saat bekerja di perusahaan..
Pada akhirnya, kecuali memiliki lisensi profesional (dokter), kecerdasan dalam belajar tidak terlalu berhubungan dengan kebahagiaan.
Memang bisa lebih melindungi masa depan, tetapi tingkat kebahagiaan tidak selalu tinggi.
Sebagai orang tua yang menginginkan kebahagiaan anak-anaknya, saya tidak ingin memaksa mereka menempuh jalan yang mungkin tidak membuat mereka bahagia dan malah merusak hubungan kami.
Komentar0